23 March 2018

Cerita Daftar Haji

Setelah 4 tahun dari start buka tabungan haji, akhirnya daftar juga... selesai terkumpul sih dari tahun kemarin, cuma baru ada waktu bareng istri daftar pekan kemarin.

Empat tahun lalu, antrian itu 14 tahun, daftar haji sekarang ternyata antriannya 16 tahun untuk area Depok, Subhanallaaaah... semoga ada umur, tapi feeling sih, tahun segitu, dunia udah berubah sama sekali, situs blogspot ini juga mgkn udah ga ada, perang dunia ke-3 udah lewat, dajjal udah tewas, dan imam mahdi sudah melenyapkan kedzaliman dunia, dan aku pun sudah tidak di bumi lagi, hahaha... wallahu'alam, semoga Allah sudah mencatat niat saya dan istri, melengkapi rukun Islam, aamiin


Dari angka posisi yang 28.886 dibagi kuota per tahun untuk Depok sebesar 1.708 orang... sama dengan 16,9... nyariiiis 17 tahun, mwahahah... anakku si bungsu kenzia udah mo kuliah baru deh bisa naik haji ini mah... gpp emakku bisa naik haji aja pas aku udah punya anak dua, hihihi hehehe hohoho #menghiburdiri

Sekarang mau cerita pendaftaran sampai dapat nomor porsi ini, yang lumayan bikin bolak balik, yang sebenarnya kalau tau flownya cukup cepat dan sederhana.

Info ini untuk urusan tahun 2018 dan di Depok, karena sepertinya berubah terus informasinya, karena awalnya dari petunjuk bank di tahun 2014, saya ikuti semua petunjuknya, eeeh ternyata...


Di tahun 2018 beda lagi


Lebih simpel, misal surat keterangan sehat yang harus dibuat di puskesmas yang harus antri lama, tidak diperlukan, Alhamdulillah...

Sesuai brosur diatas, langkah pertama setelah tabungan cukup adalah meminta dibuatkan tanda bukti setoran awal yang akan memberikan nomer validasi. Di proses ini akan dibutuhkan foto, Khusus foto, di brosur itu jumlah yang diperlukan di Depag, untuk bank beda lagi, jadi baiknya saat mencetak buat lebih, khusus saya yang menabung di BNI syariah, diperlukan 3x4=5 lembar dan 4x6=1 lembar

Untuk foto saya lakukan di studio Cemerlang jalan Nusantara, di seberang Masjid Agung Al Muhajirin, mereka sudah faham format fotonya yang 80% harus ada tampak wajah, biaya foto dan cetak sekitar 140rb, sempat balik ulang karena kurang jumlahnya, karena mengikuti yang di brosur.

Bila sudah jadi, dokumennya seperti ini, form asli harus disimpan, disarankan oleh orang bank untuk dilaminating, karena akan digunakan belasan tahun kemudian... kekeke #ketawamiris


form backup dari bank, dibawa ke Depag, di Depok lokasinya sebelah pemadam kebakaran di Grand Depok City.

Saran datang agak pagi supaya kosong, buka dari jam 8:00 hingga jam 14:30, saat tiba di Depag, lgsg ke tukang fotocopy untuk membeli map untuk proses pendaftaran ini, harga 5000 rupiah, mapnya seperti ini


Berguna untuk ceklis, dokumen mana saja yang sudah atau belum ada, di map itu foto butuh 15 tapi yang diminta hanya 10 saat saya daftar.

Setelah berkas lengkap, maka akan dipanggil untuk foto dan sidik jari, ini yang menyebakan pendaftaran haji tidak bisa diwakilkan, jadi harus ijin dari kantor dan datang khusus.

Kalau berkas lengkap, proses cukup cepat dan tidak sampai 20 menitan, yang membuat saya bolak balik, karena kurang cetak foto saja dan tidak meminta validasi bank, karena mengikuti panduan tahun 2014, jadi memakan waktu 2 hari karena harus bolak-balik rumah->depag->bank->studio->rumah... besoknya rumah->bank->depag->studio->depag->rumah..... mantap! pastikan jangan iseng dan coba2 kayak saya, lengkapi semua dokumen dulu baru ke depag, dijamin cepat dan lancar, hahaha...

Bila sudah di foto dan sidik jari, akan keluar dokumen nomor porsi seperti berikut :


Nomor bisa di cek di https://haji.kemenag.go.id/v3/node/955358 untuk estimasi keberangkatannya, data saya seperti gambar paling atas...

Untuk info kuota per kota dan lama antrian bisa dilihat di : https://haji.kemenag.go.id/v3/basisdata/waiting-list, Paling cepat berangkat itu dari daerah buru selatan, silakan pindah kesana kalau buru2... #halah, dan yang paling lama itu di Kabupaten Sidrap

Mohon doanya lagi semoga bisa lebih dipercepat dan ada umur untuk menunaikan ibadah haji, aamiin



No comments:

Post a Comment