Rada telat sih ngurus ini, setelah mau 2 tahun baru deh ngurus pindah KTP, alasannya, mahal dan bakal ribet, ternyata... alhamdulillah, yang tadinya ada biaya 100rb per jiwa kalau pindah ke Depok, setelah ada
PERWALI No 15 Tahun 2014, biaya pindah itu gratis tis tis...., tapi ribetnya sih iya, hehehe
Urutannya, dari daerah asal, urus surat pindah RT->RW->Lurah->Kecamatan->Walikota->ke daerah Walikota tujuan untuk dapat surat datang->RT->RW->Kelurahan->KTP Baru.
Proses ini dari RT di Jakarta sampai ke Kelurahan Depok, memakan waktu 4 hari, dari mulai Selasa malam, beres Jumat pagi, dengan biaya, bisa dibilang free, detail prosedurnya, mulai dari daerah asal (Jakarta) :
1. Meminta SURAT PENGANTAR dari daerah asal untuk ttd RT nya, dilakukan Selasa malam, karena pengurusnya sibuk kalau siang, ga ada biaya, cuma lunasin iuran RT yang nunggak aja, karena walau ga tinggal disitu, dianggap masih wajib bayar iuran, hehehe. Urusan selesai 10 menitan
2. Minta ttd dan cap RW nya, untuk surat pengantar yang sama, untungnya, kantor RW juga buka malam, jadi langsung dari pengurus RT ke kantor RW ini, minta ttd dan cap, juga gratis, alhamdulillah pengurusnya baik dan sangat memudahkan, urusan beres kurang dari 5 menit, karena cuma ttd dan cap saja dari surat sebelumnya.
3. Setelah beres surat pengantar, Rabu pagi saya ke kantor kelurahan membawa surat pengantar RT/RW tersebut untuk dibuatkan SURAT PENGANTAR PINDAH ANTAR KABUPATEN/KOTA ATAU ANTAR PROVINSI. dengan ttd dan cap Lurah, proses kurang lebih 15 menit, karena mencetak 6 lembar kertas, 1 lembar surat pengantar dan 5 lembar data pribadi keluarga, harusnya gratis, tapi di minta untuk membeli kupon PMI, ya sudah beli 1 lembar saja, 2000 perak, hehehe, sebelum ke kantor kecamatan, jangan lupa fotocopy surat ini 1x.
4. Ke kantor Kecamatan, untuk meminta ttd dan cap Camat nya, untungnya daerah asal saya ini, kelurahan dan kecamatan jaraknya dekat, dan urusan di kecamatan juga cepat, kurang lebih 10 menitan, harusnya gratis, tapi tetep di sodorin kupon PMI, cuma disini langsung disodorin 5 kupon, "terpaksa" bayar 10rebu.
Dari gambar diatas, saya start dari kanan bawah, ke kiri atas, sebelum ke kantor disduk walikota jangan lupa fotocopy lagi 1x
5. Semua proses di kantor2 tersebut lumayan cepat dan lancar, tapi
perjalananlah yang sangat memakan waktu, bayangkan dari Depok menuju
jakarta itu kurang lebih 2,5 Jam dan perjalanan dari kecamatan ke kantor Walikota Jakpus di Jl Tanah Abang 1, kurang lebih 1 jam, proses di Disdukcapil Kantor Walikota Jakarta Pusat, adalah untuk dibuatkan SURAT KETERANGAN PINDAH WNI, mungkin karena pas selesai jam istirahat, pembuatan surat ini memakan waktu 1 jam lebih, dan masa berlaku surat ini cuma 1 bulan, jadi pastikan segera mengurus ktp di tempat baru, karena data kita sudah dicabut didaerah asal, sehingga kalau kadaluarsa lebih merepotkan lagi mengurusnya.
Perjalanan saya dari gambar diatas, dari kanan ke kiri, setelah tiba di kantor Walikota, letak kantor Disdukcapil di gedung dengan gambar panah dibawah ini.
Silakan bertanya ke petugas yang ada, yang cukup ramah dan sigap membantu, lagi lagi disini harusnya free, cuma di ujung percakapan, tetap ada "penawaran" kupon PMI, saya beli 3 aja deh, sisa uang fotocopy yang ada di saku :p
Total 9 lembar deh, dapet kupon PMI :p
Setelah mendapatkan surat pindah, untuk ke kantor disduk di daerah tujuan, fotocopy lagi 1x, seluruh lembar surat2 yg ada, kalau saya sih 2x, untuk dokumentasi pribadi saja.
Proses di daerah tujuan (Depok)
6. Setelah dari Jakarta, hari Kamis pagi baru dibawa ke kantor Disduk Depok, karena proses di Jakarta selesainya Rabu sore, sedangkan jam kerja disduk Depok adalah 800-1400, di kantor disduk ini adalah proses untuk dibuatkan SURAT KETERANGAN DATANG WNI, serahkan surat keterangan pindah dengan fotocopy nya,
Agak lucu di proses di disduk depok, yang menyerahkan dokumen selesai, sepertinya anak sma/smk yang sedang kerja praktek, agak memaksa untuk "uang administrasi yang sukarela", karena saya tahu PERWALI diatas, saya ogah bayar, cuma bilang, "kan gratis dek", sambil senyum manis dan ngeloyor pergi, hehehe... lebih "rela" klo disodorin kupon PMI gitu deh, dibanding minta uang sukarela yang ga jelas kemana nantinya.
Kantor disduk nya di gedung yang besar itu, di lantai satu.
7. Inginnya sih beres hari kamis itu juga, sayangnya pak RT nya sibuk, sehingga, kamis sore saya nitip dibuatkan surat pengantar ke sekretaris RT, baru Jumat pagi, selesai di ttd pak RT tempat tinggal baru.
8. Setelah itu minta surat yang sama, diminta ttd dan cap dari RW tempat tinggal baru.
9. Bawa surat pengantar RT/RW daerah baru dengan SURAT KETERANGAN DATANG WNI ke Kelurahan, beserta pasfoto 2x3 dua lembar, dengan latar BIRU untuk tahun lahir genap, dan latar MERAH untuk tahun lahir ganjil, tunggu maksimum 14 hari untuk KK baru dan KTP baru.
Dijanjikan sih 1 minggu beres, nanti saya update lagi kalau sudah jadi KTP nya.
Sebenarnya, karena proses di tiap kantor cepat, bisa selesai 1 hari saja proses ini, jadi saran
1. Gunakan motor, karena macet menghabiskan sangat banyak waktu bila mengendarai mobil.
2. Jangan lupa fotocopy, berhubung saya baru ngurus sendiri, jadi agak trial dan error kesana kesini, beberapa kali lupa fotocopy juga, jadi harus keluar kantor lagi nyari tukang fotocopy.
3. Kalau santai segera minta surat pengantar sekarang2 ini, karena surat pengantar toh tidak ada batas waktu, kalau pengurus RT nya berkenan, mungkin bisa via sms mengirim data surat pengantar dengan isi, nama, tempat/tgl lahir, pekerjaan, agama, nomor kk/ktp, status kawin, alamat dan peruntukan surat pengantar ini untuk apa, dalam hal ini, "untuk membuat kk/ktp", jadi nanti tinggal diambil saat sudah beres.
Update Seminggu Kemudian (10/10/2014) :
Sekitar jam 8.15 teng saya datang ke
kantor Kelurahan Bedahan, kantor sudah buka dan sudah ada pegawai yang menerima, saya serahkan kertas untuk mengambil dokumen, dan disuruh menunggu sekitar 5 menit untuk mencari data saya dari setumpukan data kartu keluarga.
Akhirnyaaa... kembali juga jadi warga JaBar.., masalah "turun derajat" dari ktp yang e-ktp ke kertas, ah bertahun2 pake e-ktp gada efeknya juga, gada fungsi yg jelas, kita lihat aja nanti akhir 2014, karena batas terakhir ktp kertas itu akhir 2014, yang pasti nomer ktp saya ga rubah dengan e-ktp, yang rubah nomer KK saja.
Dari tanggal keluar Kartu Keluarga, dicetaknya sih tanggal 8 Oktober, jadi hanya sebenarnya cuma butuh 3 hari kerja untuk pencetakan ini, kalau2 butuh cepat, silakan cek saja 3 harian setelah memasukkan dokumen.
Alhamdulillah penyerahan dokumen KK/KTP oleh mbak pegawai kelurahan, dengan tanpa banyak bicara, tanpa meminta sepeserpun uang, mungkin mematuhi aturan karena dengan menterengnya dipajang PERWALI 15/2014 di depan kantor, top banget dah !!
Nol Rupiah tarifnya, salut buat semua !, semoga para pegawai Kelurahan ini istiqomah, jangan mau dapet uang ga jelas, nanti abisnya juga ga jelas, hehehe...