Rada maksa tapi bagus juga, tentang jamaahan di mesjid...
Hadits ini sering gw baca...
Hanya orang munafik
yang berat melaksanakan shalat berjamaah di Masjid, terutama ketika
Subuh dan Ashar (HR Abu Hurairah).
Tapi... mwaaa.... tidur aja kadang malem banget, bangun sholat subuh biasanya udah rada terang langit nya, hihihi... duh, harus di benerin nih...
Terus.. munafik... beuh padahal munafik kan cirinya 3, klo ngomong dia bohong, klo janji dia ingkar, klo nerima amanat dia khianat... mgkn kena faktor bohong kali ya dalam hadits ini... iya bohong, ngaku Tuhannya satu satunya yang dia sembah tapi pas jam solat, deadline teuteup nomer satu... kekeke... naudzubillah.
Ini juga sering gw baca :
“Demi Dzat yang diriku ditangan-Nya, aku ingin menghimpun
kayu bakar, lalu kusuruh seseorang mengumandangkan adzan shalat, dan
kusuruh pula imam memimpin shalat berjamaah, dan kudatangi mereka yang
tidak shalat berjamaah, kubakar mereka bersama rumah-rumahnya!" (HR
Bukhari – Muslim)
Paksain n biasain yu shalat di mesjid, palagi yang rumah atau kantornya deket ama mesjid, jangan pake alesan ga denger adzan gara gara kantornya kedap suara yee :ppp
===============================================
Berjamaah di Masjid? … Harus!!!
Kok bisa? Coba simak dialog seorang buta dengan Rasulullah ini :
Seorang
buta mengadu pada Rasulullah : “Ya Rasul, tiada yang menuntunku
mengantar ke masjid, maka berilah keringanan untukku shalat di rumah”.
Kemudian ia diberi keringanan oleh Rasul. Namun ketika ia baru beberapa
langkah menuju pulang, Rasulullah memanggilnya kembali: “Adakah kamu
mendengar adzan?”. Jawabnya : “Ya, aku mendengarnya”. Sabda Rasul:
“karenanya, hendaklah kau penuhi panggilan (adzan) itu”. (HR Muslim)
Jujur,
ketika mendengar kutipan hadits di atas saya cukup shock. Apa sih
istimewanya shalat berjamaah di masjid hingga Rasul sedemikian
‘keukeuh’ meminta seorang buta melakukannya?
Shalat di Masjid, Banyak Untungnya
Hmmm
… pertama : nilainya 27 kali lipat shalat di rumah/sendiri (HR
Bukhari-Muslim), ini sudah ribuan kali kita dengar dari (mungkin)
ratusan ustadz, guru agama di sekolah hingga ustadz di televisi. Tapi
sepertinya selama ini kita (khususnya saya) nggak ‘mudeng’ dan
menganggap ini hanya angin lalu, alias nggak penting. Toh kita sudah
melakukan shalat lima waktu, lha wong yang shalat bolong-bolong saja
masih banyak …
Tapi kalau kita gunakan logika sederhana, pilih
mana kita bekerja dengan gaji satu juta dibandingkan dengan gaji
27juta? Orang waras mana yang akan memilih yang hanya 1 juta, ya kan?
Kedua,
Jika sebelumnya kita telah berwudhu maka setiap langkah kita menuju ke
masjid derajat kita akan dinaikkan 1 derajat serta diampuni 1 dosa (HR
Muslim). Luar biasa bukan, bukan hanya dihapuskannya dosa kita, tapi
juga dinaikkan derajat kita. Subhanallah. Makin jauh lokasi kita
berarti makin oke tuh :).
Ketiga, selama kita berada di masjid
malaikat mendoakan kita (HR Bukhari-Muslim). Tahu kan, bahwa mereka
adalah mahluk-mahluk suci yang niscaya tak akan tertolak doanya. Kapan
lagi kita mendapatkan prestise semacam ini?
Keempat, selama menunggu shalat kita dianggap melakukan shalat. Ck ck ck! Sungguh Maha Pemurah Allah.
Oh
ya, satu lagi. Waktu antara adzan dan iqamat ternyata adalah waktu
mustajab bagi doa kita, alias doa kita tidak akan tertolak oleh Allah.
Great!
Shalat di Masjid, Penting lho!
Hanya orang munafik
yang berat melaksanakan shalat berjamaah di Masjid, terutama ketika
Subuh dan Ashar (HR Abu Hurairah).
Wah ini yang cukup mengerikan buat
kita. Apa rela kita menjadi bagian orang-orang munafik, yang bahkan
Rasul membenci mereka melebihi kaum kafir. Moga kita bukan bagian dari
mereka, amien …
Ini saya kutipkan hadist lainnya …
Seseorang
mengadu kepada Rasulullah SAW: “Ya Rasul, bahwasanya kota Madinah ini
banyak binatang buas lagi kejam, yang tentu aku sangat khawatir atas
keselamatanku". Rasulullah menjawab : "Adakah kamu mendengar Hayya
alash-shalah, hayya alal falah? Kalau mendengarnya maka datanglah untuk
memenuhinya” (HR Abu Daud).
Wah, berarti kondisi alam yang berat
sekali pun kita tetap harus ke masjid. Apalagi Cuma karena gerimis
kecil, bukan halangan lagi ya? Hmmm Moga kita diberikan keringanan
langkah dan kemudahan selalu.
Murka Rasul!
Rasulullah
bersabda : “Demi Dzat yang diriku ditangan-Nya, aku ingin menghimpun
kayu bakar, lalu kusuruh seseorang mengumandangkan adzan shalat, dan
kusuruh pula imam memimpin shalat berjamaah, dan kudatangi mereka yang
tidak shalat berjamaah, kubakar mereka bersama rumah-rumahnya!" (HR
Bukhari – Muslim)
Aih, besar benar murka Rasul terhadap mereka
yang meninggalkan shalat berjamaah. Saya tidak berani berkomentar
banyak terhadap hadits ini, terasa sangat gamblang dan jelas aura
kemurkaan kekasih Allah ini. Saya sangat merinding begitu mengetahui
keberadaan hadits ini. Laa haulaa wa laa quwata illa billah …
Keringanan
Barangsiapa
mendengar seruan adzan tetapi tidak dapat memenuhinya tanpa suatu udzur
maka shalat yang dikerjakannya tidak akan diterima. Para sahabat
bertanya : Apakah udzurnya? Jawab Rasul SAW : ketakutan atau sakit (HR
Abu Daud, Ibn Hibban, Ibnu Majah)
Luar biasa ya, mungkin sebelum
mengetahui sedemikian pentingnya shalat berjamaah ini kita pasti akan
menganggap remeh. Bahkan berlomba-lomba membuat mushala kecil di dalam
rumah kita. Ternyata bukan itu yang diinginkan Rasul kita, pasti ada
hikmah besar dibalik seruan shalat berjamaah di masjid ini yang belum
kita ketahui hingga kini. Apakah ini adalah suatu fasa yang harus kita
lewati bagi kebangkitan Islam? Mari kita buktikan bersama. Ayo mulai
sekarang aja!
“Sesungguhnya yang meramaikan masjid-masjid Allah
hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir.” (QS At
Taubah : 18).
Oleh: Iman Sulaiman - www.imanmenulis.blogspot.com
No comments:
Post a Comment